Senin, 15 Desember 2014

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE



OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE
RESPONSE SURFACE
Studi Kasus pada Perusahaan Injection Moulding
ABSTRAK
Dalam artikel ini, metode response surface digunakan untuk menentukan titik optimal dari
setting mesin di perusahaan injection moulding, sehingga didapatkan jumlah produksi yang
optimal. Selama ini perusahaan memproduksi produk yang terbuat dari plastik dengan tingkat
kecacatan yang cukup besar. Karena itu, perusahaan berusaha mengurangi tingkat kecacatan yang
terjadi. Berdasarkan diagram pareto, tingkat kecacatan terbesar adalah cacat lubang.
Untuk menyelesaikan penyebab kecacatan tersebut dilakukan suatu perancangan eksperimen
yaitu dengan rancangan 3k. Penyebab kecacatan adalah inject pressure, inject timer, temperatur.
Pada saat inject pressure 55 Mpa, inject timer 4,2s dan temperatur 224o C menghasilkan kondisi
yang optimal sehingga tingkat kecacatan turun sebesar 7.3 %.
Kata kunci: response surface, titik optimal setting, tingkat kecacatan.
1. PENDAHULUAN
Studi kasus yang dibahas dalam artikel ini merupakan perusahaan plastik yang
bergerak di bidang injection molding. Dalam melakukan setting mesin, perusahaan
menggunakan sistem coba-coba sehingga tidak mempunyai standar proses yang pasti.
Produksi di perusahaan pada saat ini mempunyai tingkat kecacatan yang cukup besar,
sehingga perusahaan sangat menginginkan untuk dapat mengurangi tingkat kecacatan
yang terjadi. Karena itu, ingin dicari faktor-faktor yang berpengaruh agar dapat
meminimalkan tingkat kecacatan tersebut.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Perancangan eksperimen statistika merupakan suatu proses perencanaan eksperimen
untuk memperoleh data yang tepat sehingga dapat dianalisa dengan metode statistik serta
kesimpulan yang diperoleh dapat bersifat obyektif dan valid.
Salah satu metoda perancangan eksperimen yang digunakan untuk mengetahui
kondisi optimal adalah Metode Response Surface. Metode ini menggabungkan teknik
matematika dengan teknik statistika yang digunakan untuk membuat dan menganalisa
suatu respon Y yang dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas atau faktor X guna
mengoptimalkan respon tersebut.
Hubungan antara respon Y dan variabel bebas dapat dirumuskan sebagai
Y = f (X1,X2,X3,…,Xk) + å

dimana:
Y = variabel respon
Xi = variabel bebas/faktor ( i = 1,2,3,…,k )
å = error
Hubungan antara Y dan Xi dapat dicari menggunakan first order models dan second
order models, dimana first order models digunakan untuk mencari daerah optimal dan
second order models digunakan untuk mencari titik optimal.



3. STUDI KASUS

Proses Produksi Produk Plastik .
Bahan baku plastik berupa polypropilene dicampur dengan zat pewarna pada mesin
Mixer. Pencampuran tersebut berlangsung kurang lebih 5 menit, dan hasilnya akan
dimasukkan ke dalam hopper mesin injection molding untuk diproses. Polypropilene
secara bertahap diambil dari bak penampung dan dilewatkan elemen pemanas sehingga
akan meleleh karena suhu tinggi. Kemudian dilakukan proses injection ke dalam cetakan
dan cetakan akan menutup selama selang waktu tertentu. Setelah polypropilene menjadi
padat, maka cetakan dibuka dan ejector akan meniup produk jadi.

4. KESIMPULAN
Setelah melakukan analisa data dan pembahasan maka dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Jenis kecacatan yang terjadi adalah lubang, peyok, warna hangus dan tidak rata.
85,83% kecacatan terbesar adalah lubang
2. Cacat lubang disebabkan karena Setting inject pressure, Setting inject timer, dan
Setting temperatur.
3. Kondisi optimal dengan kecacatan sebesar 1,2% diperoleh pada saat Inject pressure =
55 Mpa, Inject timer = 4,2 detik, dan Temperatur = 224_C.
4. Dari kondisi yang optimum didapatkan penurunan tingkat kecacatan sebesar 7.3%.


Sumber : puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/ind/article/view/16009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar