Kayu
Alam Pasok 15% Bahan Baku Kertas
Biografi
Perusahaan
PT.
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk adalah perusahaan produsen kertas Indonesia yang
didirikan sejak tahun 1972. Perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta ini
memiliki fasilitas produksi di Sidoarjo, Jawa Timur. Sejak awal produksinya,
perusahaan mampu menghasilkan produk kertas sebanyak 12.000 metrik ton per
tahun. Kapasitas produksi ini kemudian tumbuh pada tahun 2006, yaitu 1.200.000
metrik ton dengan adanya alat konversi kapasitas yang memberikan tambahan
sekitar 320.000 metrik ton per tahun. Variasi produk perusahaan antara lain
adalah kertas khusus, kertas karbon, alat tulis kantor, buku latihan, bantalan,
spiral, buku bersampul, buku gambar, tas belanja, alat tulis fancy, amplop,
file folder dan lain-lain. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan
kertas yang mendukung dan mempromosikan penggunaan kertas daur ulang. Kertas
daur ulang ini digunakan perusahaan untuk membuat kertas halus dan berbagai
produk alat tulis.
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia didirikan oleh Mr Eka Tjipta Wijaya pada tahun 1972. Awalnya, perusahaan hanya memproduksi soda kaustik. Kemudian pada tahun 1978 mesin kertas 1 dan 2 mulai beroperasi. Pabrik pengorversian dioperasikan 6 tahun kemudian dengan adanya 2 mesin untuk mencetak buku latihan. Pada tahun 1986, kapasitas produksi tahunan perusahaan meningkat tajam berkat adanya 7 mesin kertas hingga mencapai 61,500 MT per tahun. Pada akhir tahun 80-an, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia memperbesar fasilitas produksi mereka dengan Pabrik Cast Coating yang kapasitasnya mencapai 6,000 MT per tahun. Kini, dengan 13 mesin kertas, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia telah memproduksi lebih dari 1.200.000 kertas MT per tahun untuk didistribusikan ke seluruh dunia.
Dalam rangka mendukung produk yang ramah lingkungan, Tjiwi Kimia membangun pabrik penghilang tinta yang memiliki kapasitas 1.800 MT per tahun. Fasilitas ini dibangun untuk mengolah limbah kertas menjadi bubur daur ulang yang kemudian diolah menjadi kertas daur ulang. Pada tahun 1989, perusahaan juga mulai menjalankan teknologi maju untuk mengolah limbah dan air yang mengintegrasikan proses fisik, kimia dan biologi.
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia didirikan oleh Mr Eka Tjipta Wijaya pada tahun 1972. Awalnya, perusahaan hanya memproduksi soda kaustik. Kemudian pada tahun 1978 mesin kertas 1 dan 2 mulai beroperasi. Pabrik pengorversian dioperasikan 6 tahun kemudian dengan adanya 2 mesin untuk mencetak buku latihan. Pada tahun 1986, kapasitas produksi tahunan perusahaan meningkat tajam berkat adanya 7 mesin kertas hingga mencapai 61,500 MT per tahun. Pada akhir tahun 80-an, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia memperbesar fasilitas produksi mereka dengan Pabrik Cast Coating yang kapasitasnya mencapai 6,000 MT per tahun. Kini, dengan 13 mesin kertas, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia telah memproduksi lebih dari 1.200.000 kertas MT per tahun untuk didistribusikan ke seluruh dunia.
Dalam rangka mendukung produk yang ramah lingkungan, Tjiwi Kimia membangun pabrik penghilang tinta yang memiliki kapasitas 1.800 MT per tahun. Fasilitas ini dibangun untuk mengolah limbah kertas menjadi bubur daur ulang yang kemudian diolah menjadi kertas daur ulang. Pada tahun 1989, perusahaan juga mulai menjalankan teknologi maju untuk mengolah limbah dan air yang mengintegrasikan proses fisik, kimia dan biologi.
Meski terus dihunjani kampanye
deforestasi hutan, denyut industri pulp dan kertas tak berhenti menggeliat,
terus memompa energi ekstra bagi bisnis kehutanan yang sempat lesu darah.
Industri kertas telah didapuk
sebagai lokomotif yang bakal mengantarkan bisnis kehutanan mengulangi era
kejayaan beberapa dekade silam. Pertumbuhan produksi kertas nasional diharapkan
terus melesat hingga 8,1 juta ton pada 2014.
Target itu tentu tidak berlebihan.
Kekayaan hutan hujan tropis Indonesia tak pelak ibaratsurga bagi pengembangan
industri kertas. Apalagi, daur tanam bahan baku kayu seperti Akasia dan
Ekaliptus hanya membutuhkan waktu sekitar 7 – 10 tahun.
Kebutuhan pulp serat pendek biasanya
diperoleh dari bahan baku kayu jenis Akasia dan Ekaliptus. Produsen pulp dan
kertas hingga kini sangat bergantung pasokan bahan baku kayu yang berasal dari
hutan tanaman industri (HTI) karena suplai kayu alam hanya tersisa 10 – 15%.
Sinar Mas melalui Tjiwi Kimia hingga
tahun lalu mampu memprodusi 1,157 juta ton kertas per tahun. Bahkan, kapasitas
produksi tahun ini ditargetkan meningkat hingga 1,25 juta ton, didorong
penambahan mesin kertas dengan investasi sekitar US$ 100 juta.
Direktur Utama Pabrik Kertas Tjiwi
Kimia Suhendra Wiriadinata mengungkapkan investasi pembelian paper machine
tersebut diharapkan meningkatkan kapasitas produksi hingga 120.000 ton. Hingga
kini, perusahaan telah mengoperasikan 13 meisn kertas.
Sepanjang Januari-Mei, perusahaan
telah meraup keuntungan penjualan hingga US$ 600 juta. Tjiwi Kimia menargetkan
penjualan tahun ini meningkat 5% ketimbang pencapaian tahun lalu US$ 1,38 juta.
“Dengan begitu, kebutuhan bahan baku
akan semakin meningkat tahun ini. Sampai Mei saja, kami telah membeli 375.000
ton pulp baik yang diperoleh dari intergroup Sinar Mas, maupun impor dari luar
negeri,” ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (11/7).
Menurut Suhendra, 85% bahan baku
kertas yang diproduksi perusahaan berasal dari perusahaan yang berafiliasi di
bawah bendera Sinar Mas Group terutama PT Indah Kiat Pulp and paper dan PT
Lontar Papyrus Pulp and Paper Industry.
Sepanjang tahun lalu, Tjiwi Kimia
membeli 680.000 ton pulp and paper serat pendek dari intergroup senilai US$ 385
juta. Sementara pulp and paper serat panjang diperoleh dari Skandinavia dan AS
dengan pengapalan sebesar 140 ribu ton.
PT Wirakarya Sakti (WKS) merupakan
salahsatu perusahaan penyuplai bahan baku kayu untuk Sinar Mas. WKS mengelola
hutan tanaman industri di Jambi dengan luas konsesi seebsar 206.000 hektare
yang diberikan oleh negara.
Direktur Produksi PT WKS Agus
Wahyufi mengungkapkan perusahaan akan meningkatkan kapasitas produksi melalui
optimalisasi penanaman di lahan yang dikelola PT Wirakarya Sakti.
“Hingga kini, WKS telah
merealisasikan penanaman pada areal 186.000 ha.”
Sumber :